Langsung ke konten utama

MENGAPA TIAP ORANG PUNYA PRIORITAS BERBEDA?

 


Well, tiap orang punya prioritas untuk kepentingan mereka sendiri. Memang ada yang berbagi kesamaan dari segi urutannya, namun dalam aplikasinya jelas menggunakan pendekatan yang berbeda. Nah, pertanyaannya…

Mengapa apa yang orang anggap penting belum tentu penting bagi yang lainnya?

Mengapa prioritas mereka berbeda-beda?

Mari kita ungkap!


Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri, bersuka karena usahanya sendiri dan maju karena pengalamannya sendiri. 

– Nyai Ontosoroh, Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer  

 

Tiap individu memiliki apa yang disebut Personal Values. Ini adalah salah satu pondasi dasar mereka dalam menentukan keputusan, melakukan tindakan dan mencapai tujuan masing-masing.

Personal Values adalah nilai dasar yang dipegang oleh individu sebagai pedoman dalam berkehidupan. Tiap orang memiliki nilai nilai ini yang menentukan prioritas mereka dalam menjalani hidup. Ada banyak nilai yang dipegang seperti contohnya kekayaan, kestabilan, kesuksesan, influence, power, kedamaian atau spirituality, dan sebagainya. Teori tentang personal values yang bisa kita pelajari seperti dibawah ini:

DISC Personal Values

Teori perilaku DiSC pertama kali diperkenalkan oleh William Moulton Marston melalui bukunya Emotions of Normal People. Buku ini diterbitkan pada tahun 1928.

Teori Marston menyebut bahwa ekspresi perilaku emosi dapat dikategorikan menjadi empat tipe utama, yang berasal dari persepsi diri seseorang dalam hubungannya dengan lingkungannya.

Keempat jenis ini diberi label oleh Marston sebagai berikut.

  • Dominance (D), menekankan pada pencapaian hasil, dan kepercayaan diri.
  • Inducement (I), menekankan pada kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, keterbukaan, hubungan.
  • Submission (S), menekankan pada kerja sama, ketulusan, ketergantungan.
  • Compliance (C), menekankan pada kualitas dan akurasi, keahlian, kompetensi.

Walaupun Marston adalah orang pertama yang mengemukakan teori DiSC, alat tes kepribadian menggunakan teori ini baru dikembangkan oleh Walter V. Clarke tahun 1956.




Untuk link DISC personal values assessment bisa diklik dibawah ini:

https://www.123test.com/disc-personality-test/


Untuk link personal value assessment yang lain bisa search di Google, atau silahkan coba yang dibawah ini:

https://survey.valuescentre.com/survey.html?id=s1TAEQUStmx-pUIle-ma6Q

MENGAPA PENTING MEMAHAMI PERSONAL VALUES DAN APA DAMPAKNYA DI KESEHARIAN?

Dengan memahami bahwa tiap orang memegang nilai mereka masing-masing, akan membentuk semacam pendekatan yang lebih toleran pada tiap respon dari mereka yang kita terima. Sebagai contoh ketika mengajak teman nongkrong atau kumpul di warung kopi, ia seringkali menolak atau ada kesibukan. Dalam beberapa kasus kita mulai menganggap ia begini begitu atau apapun anggapan yang kita tujukan padanya.

Dari contoh tadi, situasi kita adalah menilai terlalu cepat keadaan teman kita. Kita sendiri biasanya sadar memiliki prioritas, ia pun juga pada dasarnya sama. Nilai yang ia pegang yang menjadikan dirinya memiliki prioritas lain daripada ajakan nongkrong kita. Itu tidak salah, pada dasarnya. Jika kita meninjau dari pandangan Personal Values. Seringkali penilaian yang terlalu cepat pada orang lain membawa kita pada miskonsepsi tentang tindakan mereka.

Inilah mengapa penting untuk sadar tiap orang juga memiliki prioritas. Bukan berarti mereka buruk atau berbeda seutuhnya dengan kita. Mereka hanya memprioritaskan hal lain dari diri kita. Itu semua terbentuk dari proses yang simultan. Disertai dengan pengolahan berbagai macam pengetahuan yang ia peroleh, pengalaman kolektif terdahulu, faktor sosio-kultural dari sekitarnya. Inilah penopang pembentukan personal values tiap individu masing-masing.

Jadi, apa prioritasmu, apapun personal values yang kamu anut, itu tidak masalah.

It’s our personal preferences of acting towards life. It’s the form of what kind of roles we want to apply to ourselves.

Bagikan artikel ini kepada teman-temanmu!

Yuk komentar dibawah!


Komentar