Langsung ke konten utama

MULAI BERINVESTASI DENGAN REKSADANA!



Siapa yang tidak ingin bisa memanajemen keuangannya dengan sehat? Perkembangan teknologi dan informasi telah memudahkan kita untuk mencapai hal tersebut, salah satunya dengan berinvestasi di Reksadana. Yuk simak lebih lanjut penjelasannya!

APA ITU REKSADANA?

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun modal dari masyarakat yang ingin berinvestasi namun memiliki dana investasi yang relatif kecil dan pengetahuan yang kurang untuk mengelola investasi. Di reksadana sendiri nantinya modal yang kita tanam akan dikelola oleh orang profesional dalam bidangnya yaitu manajer investasi.

Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 tahun 1995, Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Ibaratnya reksadana ini adalah paket berbagai jenis buah-buahan yang bisa kita dapat sesuai dengan modal beli kita, yang jika dibandingkan dengan membeli masing-masing jenis buah memerlukan modal yang lebih besar.

MENGAPA MEMILIH REKSADANA UNTUK MULAI BERINVESTASI?


Tentunya mengenali TUJUAN INVESTASI kita sendiri akan memudahkan kita untuk memilih alternatif yang tersedia. Entah itu tujuannya untuk dana pensiun, anak sekolah, pernikahan, travelling, atau yang lainnya. Mengenali tujuan juga akan membantu menetapkan jangka waktu investasi yang diperlukan dan memilih instrumen yang sesuai untuk menunjangnya.

Reksadana adalah salah satu alternatif yang bisa digunakan, selain yang telah kita ketahui seperti tabungan emas dan deposito bank. Ini dikarenakan kita bisa berinvestasi dengan dana yang relatif kecil dibandingkan dengan deposito bank, namun bisa berpotensi memberikan return yang lebih besar.

Reksadana sendiri sudah terotorisasi OJK jadi jaminan keamanannya sudah ada, alur penempatan dana kitapun bisa kita pantau.

Keuntungan lain dari reksadana adalah pengelolaan dana kita sudah dimanajemen oleh ahlinya sendiri, manajer investasi. Jadi, bagi kita yang memiliki waktu yang relatif sibuk dan pengetahuan yang masih sedikit mengenai ini, Reksadana adalah alternatif bagi kalian!

Tiap hal selalu memiliki resikonya sendiri, nah dari Reksadana pun juga sama. Tergantung dari pilihan instrumen dan juga keadaan bursa efek, para calon investor tentunya harus paham mengenai resiko yang ada.

APA SAJA JENIS-JENIS REKSADANA?

  • Reksadana Money Market/Pasar Uang

Yaitu reksadana yang penempatan modalnya sebagian besar di instrumen pasar uang seperti deposit, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi yang jatuh temponya kurang dari setahun. Ini adalah jenis reksadana yang relatif paling aman dengan resiko paling kecil. Return yang bisa didapatkan juga lebih besar daripada deposito bank.

  • Reksadana Pendapatan Tetap

Yaitu reksadana yang 80% penempatan modalnya di obligasi. Dibandingkan reksadana pasar uang, ini lebih memberikan return yang lebih besar dan juga resiko yang moderat.

  • Reksadana Saham

Reksadana ini penempatan modalnya minimal 80% di saham. Memiliki return tertinggi dibandingkan yang lainnya juga dengan resiko paling tinggi. Karena saham cenderung fluktuatif dan memiliki tingkat volatilitas yang tinggi.

  • Reksadana Campuran

Reksadana ini adalah gabungan dari jenis lainnya, dengan penempatan modal didiversifikasi ke pasar uang, obligasi dan saham. Ini memiliki resiko yang relatif tinggi jika diversifikasinya sebagian besar ditempatkan di saham dan memiliki return yang lebih tinggi daripada pasar uang.

BAGAIMANA MEMULAI INVESTASI?

Nah, yang paling pertama kita harus ketahui adalah tujuan investasi kita. Ini ibaratnya arah investasi yang ingin kita tuju. Misalnya jika investasi akan digunakan untuk travelling atau ingin membeli mobil dengan target capaian kurang dari setahun, kita bisa berinvestasi di reksadana pasar uang. Jika memiliki tujuan jangka waktu sekitar 3 sampai 5 tahun atau bahkan lebih, kita bisa berinvestasi di obligasi ataupun saham.

Lalu, semuanya juga harus mengetahui profil resiko masing-masing.

Profil resiko adalah tingkat toleransi investor terhadap resiko investasi. Ada beberapa profil resiko yang bisa kita simak seperti dibawah ini.

  1. KonservatifMengutamakan keamanan dan kepastian return, fokusnya adalah bagaimana penempatan uang kita terjamin keamanannya dan enggan mengambil resiko tinggi. Biasanya memiliki jangka waktu pendek untuk berinvestasi.
  2. Moderat. Cenderung sedang. Biasanya mengambil jangka waktu investasi tidak terlalu lama, lebih siap untuk berinvestasi di tingkat return yang cenderung tidak signifikan namun belum berani mengambil tingkat resiko yang tertinggi.
  3. Agresif. Investor yang masuk ke profil ini siap menghadapi tingkat resiko tertinggi dari investasi, mentolerir fluktuasi dan memiliki jangka waktu panjang untuk berinvestasi. High risk High reward.

SETELAH MENGENAL PROFIL RESIKO DAN TUJUAN, LALU APA?

Kita bisa langsung terjun untuk berinvestasi. Ada banyak platform yang bisa digunakan dan memiliki cara yang relatif serupa untuk mulai berinvestasi. Aplikasi Fintech seperti Bibit, Pluang, Ajaib, Bareksa dan banyak lagi yang bisa diunduh di smartphone masing-masing.

Ambil contoh misalnya di Bibit. Bibit memiliki teknologi Robo-Advisor yang akan membantu kita untuk menentukan profil resiko dan memberi saran untuk jenis investasi yang bisa kita pilih. Masing-masing aplikasi memiliki cara tersendiri saat memulainya. Ini didukung juga oleh jaminan tiap aplikasi sudah terotorisasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sehingga kita bisa terhindar dari agen investasi bodong.

KONSISTEN DAN SABAR adalah kunci berinvestasi. Tujuan untuk cepat kaya bukanlah hal yang menjadi fokus di sini. Investasi adalah menabung untuk mendapat keuntungan, meningkatkan nilai aset kita. Jadi, sama seperti pepatah dulu “Sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit.” Jangan hanya berencana tanpa ada tindakan nyata, mari mulai berinvestasi dan bersama meraih Financial Freedom masing-masing!

Share and comments below!

4 Desember 2021

Komentar